Monday, May 23, 2005

Menukar ingatan dengan maaf

Teman, untuk semua jasa baik dan kasih yang kau limpahkan, aku berterima kasih. Untuk semua guratan perih yang kau beri, sengaja ataupun tidak, aku pun berterima kasih. Karena kau telah menyadarkanku, bahwa seorang manusia tidak bisa menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain. Kau telah membuka mata dan membuatku belajar, bahwa kepercayaan hanya datang sekali saja. Dan tentu setelah celaka akan ada degradatif sampai tuntas, tandas. Kau harus ingat, bahwa apa yang kuhapus, sama imbangnya dengan lebam yang ada padaku. Bukannya aku hendak melupakanmu, tetapi aku menyadari pentingnya kata maaf. Bukan hanya di mulut, tapi juga di hati dan fikir.

1 comment:

true blue said...

Hhmm...emang susah yaa kalo punya tmen yg kyq gini.. :( Tp aku stuju kouks sama tindakanmu.Forgiven, but not forgotten..Been there&still being there 'Ti...

Anyway...kbrku kmbali tak baik.Lg pusing mikirin UAS..tp pusing mikirin byk hal juga..huhuhuhu.... =(